29 April 2017

Tanggal 29 April 2017 kemarin saya bersama pasangan ingin melewati libur panjang kami dengan mengunjungi pantai yang masih bagus, agak private dan masih alami. Jadi saya bersama pasangan sepakat untuk pergi ke pantai Sawarna yang berada di Desa Bayah, Sukabumi. Karena kami pikir pantai Sawarna adalah pantai yang masih bersih, tersembunyi dan masih jernih. Kami kesana via jalur Sukabumi dengan mengendarai motor.

Sebelumnya pasangan saya agak khawatir mengingat kunjungan pertama kami ke pantai itu sangatlah merepotkan. Kondisi jalan yang rusak, penerangan yang minim dan akses jalan yang masih harus kami cari sendiri karena beberapa tahun lalu, pantai di desa ini belumlah terkenal seperti sekarang.

Dari rumah tepatnya di Pamulang, Tangerang Selatan saya bersama pasangan berangkat pukul 08.00.
Kami terus berkendara dan di jalan menuju Ciawi. Karena di daerah Parung terjadi kemacetan, jadi pasangan saya menyuruh saya memesan penginapan via Traveloka karena pasangan tidak mau mencari penginapan lagi saat sampai disana karena langsung ingin beristirahat dan mengingat kami datang pada saat long weekend pastinya banyak pengunjung juga yang datang kesana.
Akhirnya saya memutuskan untuk memesan kamar di Sawarna Bimbim Seaview Homestay dengan harga Rp 359.448,- di Traveloka.
Menurut saya harga yang ditawarkan penginapan itu sangatlah mahal mengingat harga rata-rata penginapan disana hanya Rp 150.000,-an. Tetapi akhirnya saya tetap memesan penginapan itu karena ketersediaannya tinggal 1 kamar, pemandangan yang ditampilkan di Traveloka kelihatannya bagus dan yang utama adalah karena saya dan pasangan mau langsung istirahat begitu kami sampai tanpa harus mencari-cari penginapan lagi.

Sekitar jam 11-12 siang kami sudah sampai di Sukabumi, jalanan di daerah perbukitan itu yang saya tidak tau namanya, jalannya sudah lebih baik dari beberapa tahun lalu. Dulu jalanan di gunung Sukabumi sangatlah rusak, tetapi sekarang jalannya sedang diperbaiki sehingga pengendara motor/mobil bisa lebih aman mengendarai kendaraannya.

Sekitar jam 13.00/14.00 kami akhirnya tiba di Pelabuhan Ratu, kami sangat bersyukur karena berarti perjalanan menuju Sawarna hanya tinggal sedikit lagi. Karena sudah melewati jam makan siang dan kami pun harus beristirahat, akhirnya kami memutuskan untuk makan siang di sekitar sana. Dan pasangan memilih untuk makan RM. Sari Dona karena posisinya rumah makannya berada di pinggir pantai Pelabuhan Ratu, tempatnya lesehan dan sepertinya sangat cocok bagi kami untuk beristirahat melepaskan lelah sejenak. Melihat pemandangan pantai sambil makan membuat kami relax dan tidak sabar ingin cepat sampai. Makan direstoran ini cukup murah/standart. Untuk ukuran berdua makanan ini terbilang cukup banyak, tapi kami bisa habiskan karena kami butuh tenaga untuk melanjutkan perjalanan hehe
                                  

Setelah selesai makan, kurang lebih jam 15.30 kami pun melanjutkan perjalanan. Disini track yang sesungguhnya di mulai. Untuk motor yang kondisi mesinnya kurang bagus atau belum di service, sangat disarankan sebaiknya service dulu. Karena setelah melewati Pelabuhan Ratu, jalanan menuju ke Desa Sawarna ini sangat curam dan tajam, saat pulang pun sangat terjal. Tapi kondisi jalan disini lebih baik karena jalannya sudah di aspal, sangat berbeda jalannya dengan kondisi jalan 2-3 tahun yang lalu dimana jalannya tinggi, pinggir jurang, rusak, berbatu sehingga banyak terjadi kecelakaan.




Setelah kurang lebih sejam perjalanan dari Pelabuhan Ratu menuju Sawarna, akhirnya kami tiba juga dan langsung menuju penginapan kami karena kami begitu lelah.
Sawarna Bimbim Seaview ini lokasinya berada dibukit yang cukup tinggi. Terdapat di kawasan pantai Sawarna dan tidak bisa di masuki oleh mobil. Hanya bisa di lewati oleh motor atau jalan kaki, untuk berjalan kaki jaraknya pun lumayan jauh.
Saat proses check in kami ditawarkan kamar yang lebih bagus pemandangannya tetapi di haruskan membayar biaya upgrade kamar sebeesar Rp 50.000,- dan kamipun sepakat berhubung kamar yang tersedia juga tinggal 1. Setelah proses check in kamar selesai, kami langsung menginstirahatkan diri kami, berganti pakaian dan beristirahat sebentar. Kamar dia Sawarna Bimbim Seaview ini cukup luas karena terdapat 2 kasur ukuran Queen. Dan di penginapan ini juga tidak dibatasi maksimal orang untuk 1 kamar sehingga bisa membawa keluarga besar untuk menginap. Kebetulan di kamar sebelah saya terdapat keluarga besar yang menginap dan membawa makanan dan peralatannya sendiri.


     Ini adalah pemandangan dari kamar saya bersama pasangan hehe
 
 
           



Setelah puas berfoto ria di teras depan kamar kami, kamipun berkeliling pantai untuk melihat sunset di pantai Sawarna. Pemandangannya sangat bagus dan sayang untuk di lewatkan.



 

Setelah puas berfoto-foto dan menikmati sunset akhirnya kami pulang ke penginapan kami untuk mandi, beristirahat dll.
Sekitar jam 8 malam kami makan di warung tenda depan pantai dengan berjalan kaki melewati sawah-sawah dan berjalan di jalan setapak. Saat berjalan menuju pantai dan pulang dari pantai kami menghabiskan waktu dengan mengobrol sambil memandangi bintang di langit yang pada saat itu bintang-bintang bersinar sangat banyak dan indah seperti pemandangan di gunung. Ahhh ya Allah, maka nikmat mana lagi yang harus aku dustakan?? Rasanya tidak ada. Di warung tenda pinggir pantai itu kami makan semangkok mie soto telor sambil menikmati angin malam dan suara deburan ombak diiringi dengan lagu yang dibawakan oleh Payung Teduh. Ahhhhhh....... nikmat. Sungguh liburan yang damai celetukku dalam hati. Alhamdulillah

Keesokan paginya kami berniat untuk pergi ke pantai lagoon pari atas rekomendasi seorang teman. Tapi saat menuju perjalanan kami tersasar karena miss komunikasi sehingga kami pergi menuju Malimping. Jalan menuju Malingping sangat extrem dan melewati pantai Pulomanuk yang dimana banyak sekali monyet-monyet yang berkeliaran disana. Dan akhirnya kami kembali lagi menuju Pantai Tanjung Layar  karena pantai yang terdekat dengan penginapan kami.

Karena pada saat itu cuaca sangat cerah, pemandangan sekitar pun menjadi bagus hanya saja ombak pada saat itu cukup tinggi.

 
 
 

Setelah puas mengambil foto di Pantai Tanjung Layar, kamipun memutuskan untuk pulang ke penginapan karena waktu sudah menunjukan pukul 12.30 yang mana sudah melewati jam check out kami. Kami check out sekitar pukul 13.00 karena harus berkemas dan mandi.
Setelah check out, kami pun pulang. Tetapi baru saja keluar dari daerah pantai Sawarna,kami berkeinginan kembali ke Lagoon Pari karena sayang rasanya apabila tidak kesampaian.

Pari Lagoon tidak jauh dari Pantai Sawarna, tetapi aksesnya lebih parah karena jalannya masih bebatuan. Jembatannya masih jembatan kayu dan lebih jauh. Saya sangat takut untuk melewati jembatan ini karena sangat rapuh . Untuk menuju kesini tidak bisa di akses oleh mobil. Sangat extrem menuju Lagoon Pari ini.Namun bagi anda yang merasa tertantang dan bernyali besar, boleh dicoba menggunakan motor melewati jalur ini.
Jalan menuju Lagoon Pari harus melewati jembatan dulu


Jembatan ini terbuat hanya dari kayu seadanya dan bisa untuk 1-2 motor



Pantai tersembunyi di balik bukit


 

Di Lagoon Pari kami tidak terlalu lama mengingat perjalanan pulang kami masihlah sangat jauh dan waktu sudah menunjukan pukul 14.00, kami tidak ingin bermalam di hutan Sukabumi karena penerangan disana masih belum banyak.
Lalu kami pulang menuju Sukabumi untuk mengakhiri wisata pantai kami.
Tetapi di saat perjalananan menuju Sukabumi, kami mampir sebentar karena melihat pemandangan yang indah dan sayang untuk di foto, akhirnya lagi dan lagi kami mampir sebentar untuk berfoto.

 


 
Setelah puas berfoto, akhirnya kami melanjutkan perjalanan menuju Sukabumi. Diperjalanan menuju Sukabumi saya agak tertidur karena rasa lelah. Sekitar pukul 16.00 kami sudah sampai di Pelabuhan Ratu, karena rasa lelah dan lapar menjadi satu akhirnya kami makan di RM Mala sari Seafood sambil menikmati sunset di pinggir pantai di Pelabuhan Ratu
Sunset di RM. Mala Sari 
 
Setelah kenyang makan direstoran tsb, kami akhirnya melanjutkan perjalanan dan tiba dirumah sekitar pukul 22.00. Walaupun perjalanannya jauh dan melelahkan, tapi ini adalah pengalaman dan kenangan bagi kami. Akan kami simpan kenangan ini agar yang di ingat bukan hanya lelahnya tapi kenangannya :)

Komentar